Rabu, 18 Mei 2011

JUST SHARING : Don't Blame Me - Jesse Carmichael


this video is definitely worth to see, beautiful song





Saya coba searching untuk asal muasal lagu ini di google, tapi tidak bisa menemukan apa-apa. Ada beberapa lagu berjudul Don't Blame Me yang dinyanyikan beberapa artis lain, tapi jelas bukan lagu yang sama.

Karena Jesse tidak menjawab saat ditanya apakah lagu ini original miliknya sendiri, saya akan berasumsi kalau memang YA lagu ini ditulis oleh Jesse sendiri. Pede aja deh :p

He's my favorite member of Maroon 5 anyway. He is a genius. If you want to follow him on Twitter, you can follow this acc @JRCarmichael. All his tweets are inspiring, every little thing that comes from Jesse, amazingly AWESOME. He loves to share photos, and all photos are outstandingly EPIC too.

Go follow him guys :)

UPDATE : one day on twitter, i can't remember exactly when, Jesse finally confirmed that this song IS originally written by him. a fan asked and he answered 'this song is belong to me, and belong to everybody'

Okay i feel such a relief that he finally said so. I hope you guys enjoy this song as much as I do. Go support Jesse, he's such an amazing guy. <3<3

LIKE STRANGERS : Bob Moffatt & Clint Moffatt


Bob dan Clint yang merupakan kembar identik, paling hobi memperbarui nama, gaya, bahkan aliran musik mereka. Setelah The Moffatts bubar, mereka bergabung di band bernama Pusch, yang kemudian berganti nama lagi menjadi Hidell yang mengusung musik rock. Selanjutnya mereka mencoba pasar Asia dengan kembali menulis dan membawakan lagu-lagu manis pop rock sejenis The Moffatts di awal kemunculannya, dengan membawa bendara Same Same. Duo ini lalu berganti nama lagi menjadi Two Bullet Parade dan membawakan lagu country. Two Bullet Parade yang bahkan belum mengeluarkan album, sekarang ini menjadi Like Strangers, tetap dengan musik country.

Penampilan Like Strangers terakhir adalah showcase mereka di 12th & Porter, Nashville pada tanggal 12 April 2011 yang lalu.

Buat para penggemar Bob dan Clint yang mungkin sedang membaca blog ini (siapa tahu aja ada), dukung mereka yah. Tidak perlu kirim sms ke nomor 4 angka kok hehe, cukup bergabung di:

Like Strangers Official Facebook Page

Like Strangers Street Team Official Facebook Page

Like Strangers Street Team Website

Like Strangers Street Team Twitter Page

Dan berikut video dari Like Strangers. Berhubung mereka sedang menggalakkan kampanye perkenalan untuk Like Strangers (kemungkinan agar dapat record deal), please watch this video and help us reaching 10.000 views, thats our target. Dan mungkin setelah itu, Like Strangers bisa meluncurkan album mereka dansiapa tahu, showcase di Indonesia. Spread the word! Share the video link to your friends, and tell them to share about this awesome video to their friends as well. Teamwork makes it works, girls! Kalau kata presiden SBY, Bersama Kita Bisa! *smile




Like Strangers cover of Miranda Lambert's song 'The House That Built Me'

THE MOFFATTS : Now and Then

Setelah bubar, mereka membangun karir musik sendiri. Di bawah ini adalah rekapnya.

Scott Moffatt

Scott membentuk band bernama The Boston Post yang bermarkas di Ontario. Band ini menelurkan mini album bertitel Its 99PM di tahun 2003. Band ini pun mengalami nasib yang sama, yaitu bubar dan Scott hijrah ke Los Angeles dan membuat solo indie album, Allegory of The City (2006). Album ini tidak dijual bebas, namun bisa memesan di situsnya saat itu, yaitu scottmoffatt.com. Lagu-lagu dari album ini masih bisa dinikmati gratis di situs myspace-nya yaitu http://www.myspace.com/scottmoffattmusic. Mengunjungi Bob dan Clint yang saat itu sedang berada di Thailand (mereka mendapatkan record deal untuk grup baru mereka yaitu Same Same), Scott akhirnya menetap di Bangkok, Thailand sampai saat ini. Dia bekerja untuk Sony Music Thailand dan menjadi produser untuk band Slot Machine, Brand New Sunset dll. Scott mendapatkan penghargaan sebagai Producer of The Year di Thai Headbanger Awards 2011 untuk band Brand New Sunset. Selain menjadi produser, Scott masih bermain musik. Dia tampil beberapa kali bersama Tony Phee, band asal Thailand dan memainkan gitar di setiap penampilan mereka. Meski pernah pulkam ke Kanada dan memproduseri band ROADS asal Montreal, Scott tampaknya menikmati tinggal di Thailand. Saat ini pacarnya adalah Praewa Chirapravati Na Ayudha, drummer dari grup Yellow Fang asal Bangkok, Thailand, yang beranggotakan 3 cewek. Selain seorang drummer, Praewa juga seorang desainer dan DJ (disc jockey).

Scott di konser charity Live for Life Japan, 3 April 2011, Bangkok Thailand

Clint dan Bob Moffatt

Mungkin karena mereka kembar identik, mereka seperti tak terpisahkan. Selepas bubarnya The Moffatts mereka join dengan band bernama Pusch, yang kemudian ganti nama menjadi Hidell. Hidell punya satu album yaitu Up & Coming yang rilis di tahun 2003. Albumnya ini rilis di Indonesia juga kok. Selesai Hidell, Bob punya proyek singing contest di Thailand dengan TEFL International, semacam english course. Dia mengajak Clint hijrah ke Bangkok, dan mereka berhasil mendapatkan record deal untuk grup duo mereka yang baru, Same Same. Pastinya tidak lepas dari usaha Frank, ayah mereka, yang saat itu bekerja di Bectero, perusahaan raksasa entertainment di Bangkok. Dengan album Meaning of Happy (2006) Same Same sukses dan bahkan sempat mengunjungi Indonesia, serta membuat singel duet bersama Audy, yaitu Without You. Sayangnya Same Same hanya bertahan untuk 1 album dan selanjutnya Bob dan Clint berganti nama menjadi Two Bullet Parade dan beralih ke musik awal karir mereka, yaitu country. Dan juga pulang kampung ke Kanada. Sayangnya Two Bullet Parade tidak mengeluarkan album (tidak berhasil mendapatkan record deal??), tapi myspace mereka memiliki banyak penggemar. Sekarang ini Bob dan Clint kembali mengganti nama mereka menjadi Like Strangers, duo yang menyanyikan lagu-lagu country. Tentang Like Strangers akan aku ceritakan di posting berikutnya. Saat ini Bob dan Clint tinggal di Nashville, Tennese. FYI (meski tidak penting sebenarnya) pacar Bob saat ini adalah Amanda Zieschang, seorang cewek kuliahan. Sedangkan pacar Clint adalah Jalayne Tradler, seorang penyanyi country.

Bob dan Clint di showcase Like Strangers 12 April 2011, di 12th & Porter, Nashville Tennesse

Dave Moffatt

Paling misterius di antara mereka berempat tentunya Dave. Setelah mengakui bahwa dirinya adalah gay, Dave sempat mengikuti Canadian Idol, semacam American Idol-nya Kanada. Aku kurang setuju nih waktu tahu Dave ikutan kontes ini. Dia kan sudah jadi bintang yah, seharusnya tidak perlu ikutan kontes menyanyi untuk orang-orang awam. Dengan skill musikalisasinya yang baik, sebenarnya Dave bisa memulai sendiri karir musiknya. Langkah tidak populer ini ternyata berujung pada Dave yang hanya bisa masuk Top 32 di Canadian Idol. Dave juga muncul dengan foto-foto semi nude-nya untuk satu situs gay. Lalu Dave diberitakan pula bekerja sebagai karaoke host di 2 bar gay di Kanada. Selain itu Dave juga mencoba memulai karir musiknya kembali, dengan membentuk band bernama Lights Out Love (2007). Band ini tidak mengeluarkan album apapun, meski memperdengarkan lagu-lagu mereka di halaman myspace. Saat ini Dave dikabarkan kuliah dan mengambil jurusan yang berhubungan dengan lingkungan hidup serta tinggal di Toronto, Kanada dengan pasangannya Rainer Zhang. Dave adalah satu-satunya Moffatt yang tidak memiliki akun di facebook. Dulu sih punya, tapi tahun lalu Dave dan Rainer bareng-bareng menghapus akun facebook mereka tanpa alasan yang jelas.


foto terakhir Dave yang bisa ditemukan

Yup, itulah cerita dari masing-masing personel The Moffatts sekarang ini. Kalau buat posting blog seperti ini, agak-agak mirip wikipedia jadinya ya :D

THE MOFFATTS : The Story

It’s really a good idea to start writing about my fave –oldschool- band, The Moffatts.

Sudah jadi rahasia umum sepertinya bahwa saat aku ABG dulu, aku suka banget sama The Moffatts, band asal Kanada. Sangat disayangkan mereka disbanded di tahun 2001, disaat fans percaya bahwa mereka benar-benar band bagus dan berbakat, dan bisa meraih kesuksesan luar biasa nantinya. Fakta dan gosip bercampur kenapa mereka bisa bubar. Namun berspekulasi pun percuma, sudah beneran bubar sih. Dan tampaknya dalam waktu dekat mereka pun tidak akan reuni.

The Moffatts beranggotakan Scott Andrew Moffatt (anak pertama dari pasangan Frank dan Darlana), juga si kembar tiga Clinton Thomas John Moffatt (Clint), Robert Franklin Peter Moffatt (Bob) dan David Michael William Moffatt (Dave). The Moffatts mulai tampil di hadapan publik tahun 1990, di saat umur mereka masih sekitar 6-7 tahun. Setelah mengikuti berbagai macam festival,mereka berhasil menandatangani kontrak rekaman dan mengeluarkan album mereka yang bertitel The Moffatts. Di album ini mereka masih bermain di genre musik country.

Ingin lebih diterima penggemar, mereka meluncurkan album kedua yang bergenre pop-rock bertitel Chapter 1: A New Beginning di tahun 1998. Mereka menulis lagu dan memainkan alat musik mereka sendiri di album ini. Album ini terjual lebih 2 juta kopi di seluruh dunia dan mengeluarkan hits seperti Miss You Like Crazy, I’ll Be There For You, dll. Mereka sukses berat dengan album Chapter 1, namun belum berhasil menembus pasar Amerika. Karena itulah mereka mencoba menggebrak Amerika Serikat dengan mengeluarkan album berjudul Submodalities di tahun 2000, dan menggandeng Bob Rock sebagai produser. Bob Rock ini produsernya Metallica dan Bon Jovi, karena itulah mengapa lagu-lagu Submodalities agak lebih nge-rock dibandingkan lagu-lagu mereka sebelumnya. Dan penampilan mereka pun tidak semanis mereka di album Chapter 1: A New Beginning, dengan bergaya ala rockstar sampai sengaja menumbuhkan cambang dan jenggot (untung nggak kumisan! :D). Submodalities menelurkan hit single seperti Bang Bang Boom, Just Another Phase, dll.

Sekitar Agustus 2001 mereka mengumumkan bubarnya mereka. Berita yang beredar menyebutkan bahwa Scott yang memutuskan pembubaran ini, karena kerja keras mereka kurang mendapat respon baik dari kritikus dan pecinta musik, dengan terus menganggap bahwa The Moffatts hanyalah boyband. Hmmm, aku sih (agak) tidak mempercayai alasan ini. Scott sangat berdedikasi pada musik, music is his passion. Jadi menurutku, anggapan apapun tidak akan menyurutkan niatnya untuk terus bermusik, jadi alasan ini (agak) kurang tepat.

Berikutnya terjadi kehebohan saat Dave muncul di acara Entertainment Tonight Canada, menyatakan bahwa bubarnya The Moffatts karena ketegangan yang terjadi pada dirinya dan ayah mereka, Frank – yang tidak bisa menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang gay. Disini Dave juga bilang ayah-nya lah yang bersikeras membentuk The Moffatts dan menggunakan anak-anaknya untuk mewujudkan mimpinya itu (entah ini benar atau tidak, aku pun no comment). Frank menyangkal tentu saja, dan bilang Scott yang menginginkan bermusik dan mewujudkan The Moffatts (yang ini aku percaya, karena memang Scott sangat mencintai musik :D)

Dan itulah rekapitulasi dari masa jaya The Moffatts. Kelanjutan cerita setelah mereka bubar, cek postingan-ku berikutnya.




my fave The Moffatts song

Sabtu, 14 Mei 2011

BOOK REVIEW : Mari Bicara


Buku ini sebenarnya sudah lama terbitnya, tapi ya maklum aku jarang update blog, baru sempat iklan disini :p Kenapa di-iklan-kan? Karena aku menyumbang tulisan di buku ini (sedikitttt, tapi).

Mari Bicara berisi 100 cerita mengenai kisah menjalin komunikasi dari 100 penulis yang tersebar di seluruh Indonesia (aku salah satunya). Penulis cerita di dalam buku ini adalah para pemenang dari lomba menulis tentang problem pasangan (boleh yang masih pacaran ataupun sudah berumah tangga) dan kekuatan komunikasi sebagai cara terbaik untuk menengahi masalah. Tidak dipungkiri memang, apapun masalahnya, komunikasi yang baik menjaga hubungan tetap kokoh berdiri. Komunikasi yang tidak baik, sebaliknya membuat hubungan menjadi memburuk, karena ucapan-ucapan yang kita lontarkan pada pasangan saat emosi, kebanyakan tidak bermaksud dikatakan, namun lebih pada keinginan untuk menyakiti dan menyindir ego pasangan.

100 kisah disini datang dari berbagai macam kalangan. Ada istri tukang becak, istri yang juga wanita karier, dll. Kisah-kisahnya unik, lucu, dan menggugah hati. Yang terpenting dari membaca buku ini, kita bisa mengambil hikmah, pelajaran, kesimpulan atau apapun itu; yang bisa kita coba terapkan untuk diri kita sendiri dan pasangan. Dari pasangan, untuk pasangan.

Jika pernah membaca buku-buku serial Chicken Soup, ya buku ini sejenis lah. Yang membedakan kisah-kisahnya Indonesia asli, dan pelajaran yang bisa diambil sesuai dengan lingkup budaya kita, sehingga lebih kena di hati. Selain itu ada juga kisah-kisah serupa dari selebriti yang tentunya menarik untuk dibaca.

Bisa dibilang ini sumbanganku di dunia yang terdekat dengan posisiku saat ini, yaitu jadi ibu rumah tangga yang baik, yang mengurus suami dan anak. Tapi kalau STAY YOUNG AT HEART tidak apa-apa kan ya? Aku suka bagian diriku yang kadang sengaja menceburkan diri ke dunia remaja. Sekarang ini aku sedang menggodok ide menulis teenlit, bahkan. Doakan cepat selesai dong. Terima kasih. Hehe.



Judul Buku : Mari Bicara
Berat : 320gr
Ukuran : 13,5 x 20 cm
Tahun : 2010
Halaman : 356
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Harga : Rp. 45.000


suasana saat launching buku. tebak aku yang mana?

Oh ya ada iklan TV juga yang dibuat untuk peluncuran buku ini, dan kebetulan aku diajak untuk tampil di iklan-nya. My first TV commercial yess. Kalau mau lihat klik disini yah.

Senin, 09 Mei 2011

Yang Tertinggal : sudah dimuat belum dipublish


Puisi Gita Nuari


RENCANA

sudah kau semir sepatumu. tapi diluar

hujan akan melunturkan semua lapisan semu

kenapa harus ketemu jam 9 pagi? bukankah

lebih baik jam segitu ada dibalik meja kerja

merenungkan masa depan yang monoton

lalu merubahnya dengan menu kerja

yang lebih baik. lalu kita berdemo

di sepanjang kota, menyumbat perekonomian

para pelipat nasib kita?


anak-anak kita rajin mengacungkan tangan

di kelas, menuding gurunya malas tersenyum

mereka merasa kepalanya dijejali tumpukan cita-cita

sebuah masa depan yang belum jelas, bisa

terbang seperti pesawat. ah, anak-anak kita

adalah simbol kehidupan. akar rumah tangga

yang spesifik. kenapa harus kita kenakan

mereka baju perang di dalam rumah?


Depok, 2010


RUMPUT

rumput-rumput setiap hari menyimpan

jejak orang yang menginjaknya. hujan

hanya membasuh, tak bisa mengasuh

maka ketika kita butuh sinar surya,

rumput-rumput menyulapnya jadi duri

dipunggung dan dikaki kita


seseorang menulis namanya di batu

berharap ada yang mengenalinya sebagai

pejantan yang tak pernah kalah. tetapi

di dalam saku hatimu, pejantan itu, tak lebih

hanya sebuah kepompong

yang tak punya ruang


Depok, 2010


TAMAN

di taman ini burung-burung bersayap besi

bunga-bunga membusuk di tong sampah

ada jejak berdarah di dalam tas, aromanya

menyebar di seantero jamban. cinta lumpuh

digerus kegelapan sepanjang tahun


ada rindu mengering di ujung jembatan

orang-orang saling bertepuk tangan

orang-orang saling mengucap salam

tapi dimatamu, lagi-lagi matahari meledak, jadi

serpihan yang mengganggu langkah menuju peradaban.


Depok, 2010


KABAR

kabarmu sekarang ada di benua biru

tiap pagi kotamu diguyur badai salju

burung-burung sangat malas berkicau

cuaca mengukung dan mengurung

kau sendiri merasa hidup dalam tempurung


dari jendela kau hanya bisa melihat

duniamu hilang warna, memutih seperti

timbunan kapas. kulitmu bersisik karena

dingin yang menggigit. ingatkan bahwa

di lembang aku juga merasakan hatimu?


indonesia negeri kita, tanah air moyang

kita. seburuk apapun negeri ini, aku akan

beranak pinak di sini. menuai kehidupan

dengan kepala tegak. merajut mimpi-mimpi

dengan cahaya keyakinan dan kepercayaan.


Depok, 2010


KAKU

diterik paling rawan, aku dingin melihatmu

membiarkanmu jadi bulan-bulanan waktu

tak ada jembatan kau langkahi, tak ada

bukit terjal kau tapaki. hidupmu layaknya

kayu yang dimakan rayap. pohon yang

meranggas dimamah cuaca. kakimu selalu

terbenam di lumpur paling kental, tanganmu

diborgol kerangkeng kehidupan. ada api

tapi kau tak membakarnya, ada arus

tapi kau tak mengayuhnya ke arah yang benar

dunia apa yang sedang kau bangun, saudaraku?


kau lihat, laut kian mengecilkan daratan!


Depok, 2010

Minggu, 08 Mei 2011

Race to #YourSingapore : MARINA BAY SANDS SKYPARK POOL

Keberuntungan memihak tim kami (aku dan Trias) saat ikutan Race to #YourSingapore yang diadakan Singapore Tourism Board tanggal 2-4 Mei yang lalu. Disaat tim lain mendapatkan task untuk berfoto di Observation Deck Sands Sky Park, tim kami ditugaskan berfoto dengan latar belakang kolam renangnya yang keren banget.

Menurut situsnya, Marina Bay Sands SkyPark Pool itu :

the 150-meter infinity swimming pool, the world’s largest outdoor pool at that height. The use of this facility is available to hotel guests only but members of the public will be able to access and view part of the swimming pool deck adjacent to thePublic Observation Deck.

Aku tahu banget kolam renang SkyPark itu hanya diperuntukkan tamu hotel saja. Mikir sih, gimana caranya kami bisa masuk ke situ, apalagi foto-foto? Ternyata saat kami sampai di atas, tim kami disambut oleh Bhavna Moolani, sepertinya PR dari Marina Bay Sands, dan juga satu orang fotografer. Mereka ini yang antar kita ke swimming pool, sehingga kita bisa foto-foto di sana. Haseeekk, kapan lagi bisa lihat dan foto-foto di swimming pool-nya, tanpa harus jadi tamu hotel :D Nyengir abis pokoknya.

Ini sedikit foto yang kami ambil di area Sands SkyPark Swimming Pool.

superb swimming pool


tampak koridor



sayang waktu terbatas, sedang Race gitu loh. kalau enggak kita pasti nyeburrrr



ini landmark keempat kami di Race to #YourSingapore



ada jacuzzi dengan pemandangan laut seperti ini, aku bakalan betah deh mandi berjam-jam


Maunya sih lain waktu bisa coba berenang di sini:p Oh ya ini foto kami di Observation Deck SkyPark-nya.


Esplanade di bawah sana


Marina Bay view


Marina Bay Sands Sky Park Entrance Fee:
Adult : SGD 20
Children : SGD 14 (between 2 - 15 years)
Senior : SGD 17 (aged 55 years and above)
Swimming Pool : Marina Bay Sands hotel guest only

To get there : turun MRT Marina Bay (NS27) lalu bisa naik bis dari bus stop di depan stasiun MRT. Turun di bus stop selanjutnya yaitu tepat di belakang gedung The Shoppes at Marina Bay Sands. Menyebrang ke Marina Bay Sands Hotel dan jalan ke tower nomor tiga. Mau jalan kaki dari MRT Marina Bay ke Marina Bay Sands juga bisa, tapi lumayan pegel apalagi jika matahari sedang diskon, terik banget :p






Race to #YourSingapore : THE RACING


let me introduce you to 3 team of Race to #YourSingapore. i can say all photos are awesome.

Sampai di bandara sekitar jam 10 pagi, kita ketemu duluan sama Gevita, finalis asal Tasikmalaya. Naik ke atas bertemu dengan Dea, finalis yang lainnya lagi. Setelah kenalan, mengobrol sedikit, kita digiring mas Amet dari Singapore Tourism Board untuk check in. Jam 14.15 pesawat berangkat menuju Singapore. Sampai di Singapore, kita disambut beberapa LO (Liaison Officer) lain yang sudah beberapa hari sebelumnya tiba duluan di Singapore. Katanya sih demi menyiapkan rute race yang paling seru.

Kita semua menginap di hotel Ibis Novena, salah satu hotel yang bisa dibilang baru di Singapore. Sampai hotel sudah hampir makan malam, kita bersih-bersih sebentar dan diminta turun satu jam lagi untuk dinner. Disini nih bencana dimulai. Ternyata bukan hanya aku alergi bebek ya—karena tiap habis makan bebek pasti aku muntah-muntah keracunan enggak jelas—aku pun ternyata alergi lobster. Sehabis icip-icip nasi goreng premium lobster punya Trias, kok rasanya bibirku agak aneh. Lama-lama bibir itu membengkak 2 kali lipat ukuran aslinya. Para LO yang prihatin meminta aku istirahat, mengompres bengkaknya, kasih balsem, minum parasetamol dll. Aku udah sedih aja, besok kalau bengkaknya tidak hilang, acara race-nya bisa tidak semangat. Dokumentasi pun akan kacau, karena wajahku tidak kelihatan seperti aslinya a. k. a tidak cantik :p

Akhirnya memutuskan untuk istirahat lebih cepat. Disaat tim lain jalan-jalan menikmati malam pertama di Singapore, aku tidur aja deh.

all team and our Singapore LO mba Siska

Tapi untunglah esok paginya bengkaknya mereda. Pukul 09.00 pagi, acara Race to #YourSingapore pun dimulai! Di luar hotel, kita diminta pilih satu amplop yang menjelaskan rute yang akan kita tempuh. Ternyata 3 tim akan menempuh jalur yang berbeda, jadinya tidak sama persis seperti Amazing Race yang semua tim menempuh rute yang sama. Yang tercepat di Amazing Race, menang! Di Race to #YourSingapore, menangnya tim dihitung dari akumulasi poin. Poin yang dikumpulkan terdiri dari kecepatan dan ketepatan memecahkan clue, kecepatan dan ketepatan dalam mengerjakan tugas di setiap landmark, posting di twitter dan facebook sepanjang race, kebijaksanaan dalam menggunakan uang saku yang diberikan, dll. Oh ya, saat race kita diberi kartu Singapore Tourist Pass yang bisa digunakan tanpa batas di MRT dan bis seharian penuh, simcard SingTel untuk daftar Blackberry Service, dan uang saku 450 SGD.

Landmark pertamaku dan Trias itu tentang mal terbaru di Orchard yang punya patung alpukat di depannya. Trias ngotot ION, sedangkan aku masih tidak yakin, karena seingatku ION itu di depannya hanya ada patung-patung manekin warna-warni. Google sana sini, tanya teman-teman di twitter, ternyata benar ada patung alpukat di ION. Kita meluncur dari Novena ke Orchard. Karena dekat banget, 15 menit kemudian kami sudah sampai. Karena tugasnya harus beli makanan asli Singapore di Food Opera, mau tidak mau kami menunggu sampai mal buka yaitu jam 10 pagi. Baru sadar kami sepertinya dirugikan waktu disiniL

Hanya menghabiskan 5 dolar pertama kami untuk membeli Laksa Singapore, kami mendapatkan amplop clue untuk landmark kedua kami. Sebuah tempat yang beratap mirip durian? Yah ini sih anak SD juga tahu, apalagi kalau bukan Esplanade. Mengambil jalur MRT Circle Line, kita sampai dengan cepat di Esplanade station. Disini nih yang lucu—mungkin karena tim kami terlalu cepat—kami kelilingi Esplanade 2 kali, tidak nemu LO landmark. Ngumpet dimana coba? Setelah hampir putus asa, ternyata secara ajaib LO landmark ada di depan pintu teater Esplanade, yang sudah kami lewati 2 kali. Taruhan deh, pasti LO landmark-nya baru sampe!!! Ah raja tega deh! Mikir lagi, sepertinya mencari-cari LO landmark Esplanade yang belum datang ini juga menghabiskan waktu kami L

sepertinya ini juga salah satu alasan kenapa kita kalah, LO kita Mr. Agiel lelet gitu jalannya *piss

Di sini kami diberi tugas mengambil brosur Esplanade Diary, membeli 1 souvenir khas Esplanade dan 3 kartupos Singapore. Selesai menyelesaikan tugas dalam waktu 7 menit, kami pun mendapatkan clue untuk landmark selanjutnya.

Karena Ibis di Singapore hanya ada di Novena dan Bencoolen, aku langsung tahu kemana harus menuju. Ibis Bencoolen bisa dicapai dengan MRT stasiun Bugis, dan mengingat di Bugis ada tuh yang namanya mal Bugis Junction, pastilah tempat ini tujuannya. Ternyata benar, di depan pintu masuk Bugis Junction kita menemukan LO landmark, dan diberi tugas untuk membeli 3 souvenir Singapore yang berbeda. Tugas selesai, lanjut ke clue landmark keempat.


ASTAGA ASTAGA, Ku De Ta??! Jelas aja yang dimaksud Marina Bay Sands. Yang jelas Ku De Ta itu ada di Sands Sky Park, tempat paling yahud di Marina Bay Sands. Gimana juga nggak tahu—setiap artis yang aku dan Trias suka—seperti Adam Lambert dll, pasti ngetweet tentang Marina Bay Sands dan Ku De Ta-nya yang terkenal, tiap mereka selesai dinner di sana. Artis aja terpesona sampai tweet tentang hotel ini tanpa dibayar, apalagi kami??!! YUHUUUUU... Menduga bisa naik ke Sands Sky Park gratisan—FYI tiket masuknya 20 SGD per orang—kami pun melaju ke Marina Bay Sands. Dipintu masuk Sands Sky Park, ternyata sudah menanti LO landmark. Lhooo, kok kamu ada disini yah? Harusnya tunggu kami di Ku De Ta gitu, di atas, bukan di bawah! Tapi gerutu kami tidak beralasan kok, karena tugas yang diberikan ternyata mengharuskan kami berfoto dengan latar belakang Marina Bay Sands Infinity Pool yang TOP banget itu. Ahahaa tambah semangat. Alhasil di landmark keempat inilah, kita menghabiskan waktu lamaaaaaa sekali, karena kebanyakan foto-foto. Wajarlah, karena landmark yang ini belum pernah aku dan Trias datangi.

sampai juga disini, gratisan pula XD

Landmark terakhir ada di Sentosa. Disinilah kebodohan kami dimulai. Apa karena sudah capek, atau terlalu terpesona dengan Sands Sky Park dan Marina Bay Sands Infinity Pool-nya, kita tidak bisa mengartikan clue dengan jernih. Terpaku pada kata get wet and wild, kami malah muter-muter Imbiah station, mencari wahana yang bisa buat badan basah. Sampai-sampai kami memutuskan mau naik bis ke Wavehouse Sentosa. Hahaaa LO kami Mr. Agiel sampai ketakutan kalo kami bakal naik bisa beneran, karena sebenarnya LO landmark Sentosa sedang menunggu kami dengan manis di depan pintu loket wahana Sentosa di Imbiah. OMG, jadi tim yang datang ke Imbiah paling pertama, kami malah jadi tim yang paling terakhir menemukan LO landmark. DODOL banget nggak sih??!! Meski kecewa, tapi yang terpenting kami bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik.

Race hari itu pun selesai dan semua tim dan LO berkumpul di Imbiah. Dari situ kami digiring masuk ke The Merlion at Sentosa. Disini kita bisa menonton sejarah Singapore. Dan dapat koin untuk dimasukkan ke patung singa di dalam. Patung singa-nya mengeluarkan kartu mystery gift, hadiahnya sesuai dengan mystery gift yang tercantum. Aku mendapat mousepad yang bisa diselipkan foto di dalamnya, sedangkan Trias dapat kipas bergambar Merlion. Lalu kami semua juga naik lift ke atas kepala si Merlion, untuk melihat Sentosa dari atas ketinggian 37 meter. (The Merlion; Imbiah Lookout. Admission Fee : SGD 8 per adult, SGD 5 per child)

Selanjutnya kami mencoba Tiger Sky Tower. Tepatnya seperti kabin observasi yang naik ke atas ketinggian 131 meter dan kabinnya pun berputar sehingga kita bisa melihat Sentosa dari segala arah. (Tiger Sky Tower. Admission Fee : SGD 15 per adult, SGD 13 per child)

Desperados is next! Wahana ini mirip Perang Bintang di Dufan, hanya saja yang kita tembak di sini bukan robot-robot bergerak, melainkan layar yang menampilkan cuplikan film koboi. Tembaklah sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan poin. Hebatnya tim kami dapat poin paling tinggi lho di wahana ini. (Desperados. Admission Fee: SGD 12 per person)

this pic is EPIC!

Wahana selanjutnya bikin aku dan Trias kegirangan. Skyline Luge! Karena inilah satu-satunya adrenalin yang ditawarkan para LO hehe.. Seru seru banget, memang tidak cukup sekali. Hampir mirip gokart, tanpa mesin, hanya kendaraan yang membawa kita menuruni jalan sepanjang 688 meter (Dragon Trail). Karena baru pertama kali, aku cenderung hati-hati mengendarainya, dan berakhir kalah! Hahaa yang penting have fun gan. Selesai mengendarai Luge, kita naik ke atas bukit lagi dengan kereta kabel yang disebut Skyride. Seru nih, semacam kereta kabel yang membawa kita naik ke atas bukit untuk main ski es, RING A BELL?? Saat Trias dan Gevita ketakutan di atas Skyride—karena kaki tidak menapak tanah mungkin—aku sih senang-senang aja. Mau berapa kali juga hayoo. (Skyline Luge Sentosa. Admission Fee for one way Skyride + Luge : SGD 12 per person)

Dan hari itu pun berakhir. Kita semua dinner di Food Republic Vivo City dan dapat jatah waktu bebas untuk jalan-jalan. Aku dan Trias memilih cabut ke Orchard Road cari tas Charles and Keith, Gevita pilih ke Chinatown; pastinya cari oleh-oleh murah, dan Dea plus partner-nya Andre mengaku ingin ke Geylang. Haahh serius, Geylang gitu? Dasar cowok.

Keesokan paginya, pemenang Race to #YourSingapore kemarin pun diumumkan. Dea dan Andre pemenangnya, dan berhak atas paket liburan 3 hari 2 malam di Singapore! Congratz! Aku dan Trias menempati tempat kedua, sayangnya tidak dapat hadiah XD Tapi sudah beruntung sekali bisa jadi finalis dan jadi bagian dari Race to #YourSingapore yang seruuuu banget. JUST BE GRATEFUL TO EVERYTHING YOU GOT GIRLS!! Itulah kata-kata penyemangat kami.

Pulang dengan hati bahagia, dan juga pertanyaan, ‘kapankah aku akan dapat free trip lagi? bagaimana jika ke USA? please God hear my pray. i wanna go to USA USA USA.’

Just dream and The Secret method will help you out XD


Race to #YourSingapore : THE CONTEST


Untuk yang kedua kalinya, aku menang free trip ke Singapore. Menang kali pertama, sekitar November tahun lalu, dapat dari event Flying Fantasy yang diadakan kartu kredit HSBC AirAsia. Waktu itu, caranya cukup gesek 500rb untuk pesan 1 kursi pesawat dengan tujuan liburan ke Universal Studio Singapore gratis. Kebetulan waktu itu adikku pinjam kartu kreditku untuk beli BB. Nah, struk pembelian BB adikku itu yang aku daftarkan. Terus terang itu adalah jalan-jalan gratisan paling mudah yang pernah aku menangkan. Selain hanya dengan daftarin nomor struk, keluar modal pun enggak. Sampai sekarang sepertinya dia tidak tahu kalau BB-nya membawaku jalan-jalan gratis ke Universal Studio Singapore. *wink

2-4 Mei yang lalu aku kembali terdampar di Singapore secara cuma-cuma. Tapi kali ini menangnya tidak semudah di Flying Fantasy, karena @Singasik meminta peserta untuk membuat itinerary di situs mereka www.yoursingapore.com. Bikin itinerary-nya tidak bisa dibilang mudah lho, karena jika kita langsung ke form pembuatan itinerary, pilihan tempat dan event yang ada disitu sangat terbatas. Aku yang tidak suka ‘dibatasi’ dalam hal apapun, mention @Singasik dan tanya kenapa pilihan tempat yang bisa dimasukkan di itinerary itu sedikit. Untungnya adminnya baik, dia menjelaskan sebenarnya bisa ditambah dengan cara kunjungi yoursingapore.com, browsing tempat-tempat yang kita sukai, lalu masukkan tempat-tempat itu ke guide (kalau belanja istilahnya add to cart :p) Nah hasil kumpulan guide itu baru disusun jadi itinerary. Aku yang tipe pemilih dalam hal ikutan kuis, merasa yakin di kuis ini ada peluang, dan memutuskan ikut. Itinerary jadi, selanjutnya harus buat cerita sebanyak 500 karakter untuk mendukung itinerary. Ini juga ribet. 500 karakter itu dikit, udah gitu harus nyambung dengan itinerary 3 hari. Akhirnya selesai juga, dan aku submit deh. Seperti aku yang biasa, aku pede aja ikutan kuis menulis dengan submit hanya sekali. Beda seperti teman-teman menulis yang lain, mereka terkadang suka submit 3 naskah untuk kontes yang sama. Kalau aku biasanya menulis 1 saja, tapi yang terbaik.

Saat pengumuman Top 50, aku hepi bisa masuk dalam list. Perjuangan selanjutnya pun dimulai. Itu tuh, cari jempol cantengan buat voting hahaa... Untung aja kumpul 400 sekian likes (jangan tanya darimana). Tapi masih kalah dong sama jumlah voting yang aku dapat untuk kontes tiket Maroon 5 dari Surya Promild, 700 lebih likes (jangan juga ditanya dapat darimana :p)

Karena jumlah likes terbanyak nomor 2, aku masuk di Top 15. Disini tinggal nunggu pengumuman dari juri aja. Jempol-jempol cantengan itu tidak berlaku lagi. Disini nih penentuannya, aku juara jempol cantengan doang atau juara dimata juri.

Ternyata di tanggal 27 April 2011, selain jadi hari bahagia bisa ketemu langsung band hebat Maroon 5 dan kibordis hebat Jesse Carmichael (aku ngga paham juga nih kok penting amat menyebut nama Jesse di sini), aku dimention @Singasik jadi salah satu dari 3 finalis yang akan ikut Race to #YourSingapore di Singapore! Hepi banget! Dan yakin pasti acaranya akan seru, karena mirip-mirip Amazing Race, yang tidak pernah aku lewatkan tiap tayang di AXN (yah maklum hobiku sendiri jalan-jalan, meski sebatas jadi backpacker :D)

Cerita Race to #YourSingapore akan diposting segera yah:) Btw lucu juga dimention sama raditya dika karena menang kontes ini. Ya semoga rejeki gw bakalan sama seperti lo ya dit, mimpi jadi penulis tenar :D