Aku menghampiri Matt yang berdiri paling kiri. Agak nge-blank, tapi sepertinya kata-kata yang keluar dariku adalah, “Hi. hello.”
“Hi, nice to meet you,” jawab Matt.
Mungkin karena terlalu excited, aku bilang, “OMG, can i give you a hug?”
“Sure!”
Matt lalu membungkukkan badan untuk memeluk aku. Lalu di sebelahnya ada Jesse. Jesse merendahkan badannya untuk memeluk aku juga. Menurutku dia itu sweet banget.
“Hi, Jesse,” sapaku.
Dia menjawab dengan suara yang kalem banget, “Hi. Nice to meet you.”
Lalu aku geser ke depan Adam. “Hi, Adam!”
“Hi!” jawabnya dengan nada suara yang sama girangnya denganku. Dia mengulurkan tangan, untuk salaman kali maksudnya. Aku raih tangannya, lalu dia bungkukkan badannya untuk meluk aku juga. Buat yang penasaran, Adam itu sama sih seperti yang kita lihat di tv. Wajahnya keras cenderung eksotis, seperti dipahat gitu. Dia pakai kaos putih yang menonjolkan tato-tatonya yang gelap, juga otot tangannya. Tidak salah cewek2 sedunia tergila-gila sama dia --kecuali aku, aku ngga tergila-gila kok-- sex appeal-nya keluar banget XD. Tapi aku ngga minat berlama-lama sama Adam, dan langsung menuju James. Justru aku penasaran banget sama James. Tidak lain dan tidak bukan ya karena udah bertahun-tahun kupingku budek dengerin ceritanya Trias tentang James. Ini James itu James. Bahkan Trias --ngakunya nih, ga tau bener apa ngga—sampai nolak cowok karena James. Nama temenku ini aja udah berubah, karena dia keseringan nulis namanya Trias Valentine daripada Tri Astuti Oktavianti, nama lahirnya sendiri.
“Hi, James!” seruku. Dia menjawab,
“Hi, nice to meet you.” Lalu kita saling memeluk. James ini tipikal cowok bule banget. Tinggi, putih, dan rambut pirang gondrongnya sangat mencolok. Ngga tampan sih, tapi menarik. Apalagi kalau ingat permainan gitarnya di panggung. Dan julukan kutu buku-nya. Aduh beneran deh aku tuh ngga kreatif banget, karena waktu giliran Mickey pun teteppppp cuma bilang hi. Udah ngga konsen sepertinya, tidak percaya bisa ketemu mereka di depan mata.
Lalu Shawn menyuruh kita semua untuk foto. Aku nyempil di antara Jesse dan Adam. Trias dengan teganya bilang ke Mickey, “Hey Mickey, please back off. I want to stand next to James.”
Dengan geli Mickey bilang, “OOHH okay, James’s fan.” LOL
Shawn mengambil foto kita bertujuh 2 kali. Lalu aku bilang ke Shawn kalau aku ingin foto berdua dengan Jesse. “Okay, just Jesse!” serunya. Aduhh Shawn ini hobi teriak2 deh haha..
Lalu Jesse menarik aku ke di dinding, jauh dari keramaian di depan backdrop Java itu, dimana Trias lagi mengobrol sama James, sambil dikelilingi yang lain-lain. “Lets take picture here,” kata Jesse.
Kelar foto James buka kadonya yang dikasih Trias, dan keempat yang lain mengerubungi James dan Trias. Waktu lihat miniatur gitar di dalamnya, James bilang, “WOW.. this is the best gift i’ve ever got.” Lalu dia nyebut-nyebut nama Keith Richards. Mungkin gitar itu persis kepunyaannya Keith Richards kali yah. Yang jelas kenapa kita pilih Fender Telecaster mini itu, karena hasil gugling. Waktu kebingungan di toko miniatur gitar, kira-kira gitar yang dipakai James itu apa, aku tanya si mbah Google. Lalu nemu nama James di daftar Fender Artist, berikut jenis Fender yang dia pakai.
“I can only give you the replica, not the real one,” kata Trias sok imut.
James ketawa dan bilang, “You know, you’re my favorite girl so far.”
HALAHHH, heran juga si Trias ngga pingsan dengernya. Terus terang aku ngga nyangka James bisa bicara hal sweet ky gitu. Selanjutnya Jesse dan Adam mulai ngoceh ke James, “Okay, you got one.” Maksudnya pasti kado. Trias yang ngga tega, keluarin gelang dari sakunya dan kasih satu ke Jesse. Jesse bilang thanks dan kelihatan hepi, sambil merhatiin gelangnya yang ada charm gitar mini-nya.
Adam berseru lagi, “Oh, Jesse got one too.” Ya ampun, kepo banget sih si Adam hahaa.. Akhirnya gelang satu lagi Trias kasih ke Adam. Dia kelihatan excited, trus gelangnya diputar-putar, sambil tanya bagaimana sih pakainya. Jesse di sebelahnya ketawa dan tanya, bisa ngga sih makenya?
“I’m trying, I’m trying!!” kata Adam kocak. Padahal aku yakin sebenarnya Trias beli gelang2 itu buat James. Aku cuma hepi aja melihat mereka girang begitu. Karena kamera udah ditanganku lagi, aku ambil foto2 mereka. Rasanya momentous banget.
Kemudian Shawn teriak lagi, “Okay, you’ve all got your photos. Now scream!!!” Semuanya ketawa.
Trias protes, “Come on, we’re not kind of teenager...”
James dan Mickey lantas bilang, “OOOHHH.. okay then we’ll do the scream.” Lalu Mickey, Matt dan James teriak sahut-sahutan gitu yang kedengarannya seperti ‘AAAAA YUHUUUU AAAAA’. Hahaa kocak banget sumpah, kok malah artisnya yang screaming buat fans.
Setelah itu orang Java teriakin kita. “AYO udah udah! Kalau diterusin sih ngga habis-habis,” katanya. Antara bahagia dan sedih harus pisah, aku bilang ke Jesse, “Good luck with the concert okay.” Dia mengangguk dan menggumamkan sesuatu yang kedengaran seperti ‘thank you.’ Padahal aku tahu seharusnya bilang break a leg, katanya menyebut good luck sebelum pertunjukan malah tabu? Tapi ngga ngaruh kok, konsernya terbukti sukses berat. Hehe..
Kami berdua pun keluar ruangan. Tersadar kalau kita malah melupakan pahlawan kita yaitu Shawn Tellez. Lupa banget foto bareng Shawn. DAMN, mudah-mudahan lain waktu ketemu lagi ya Shawn. Akhirnya di luar aku sms Shawn dan bilang makasih untuk semua bantuannya.
Lalu salah satu mbak Java tanya kita, “Kok kalian biasa aja sih ketemu mereka?” Waduh abis mau gimana coba, mau nangis-nangis histeris udah bukan umurnya kali XD. Setelah itu kita ditaruh di tribun, ya gapapa yang penting bisa lihat mereka tampil. Lagipula tribunnya yang paling terdekat sama panggung. Di sini tempat mangkalnya James, makanya Trias girang banget. Tapi siksaan buat aku, karena Jesse tidak terlihat kecuali aku turun ke bawah dan lihat dia dari sela-sela sound system, menyedihkan banget pokoknya.
Pasti banyak blog yang cerita bagaimana serunya konser Maroon5. Jadi aku ga akan cerita lagi. Yang membuatku menulis lagi blog ini, karena cerita kami yang unik dan berbeda.
Saat konser selesai dan menunggu dijemput, aku dan Trias duduk di halte Gelora Bung Karno. Karena jaringan yang buruk selama di dalam Istora, saat itu barulah kami bisa buka twitter. Langsung buka profil Adam, karena tahu dia yang paling aktif ngetweet. Isinya diluar dugaan, dan sukses bikin Trias teriak-teriak kegirangan di halte.
Padahal waktu Adam pakai gelang itu di konser, kita pun udah senang banget. Ga sangka dia akan tweet juga. Ganti ke profil James, sepi. Pindah ke twitter-nya Jesse, ternyata ada tweet baru. Yang ini juga buat Trias teriak histeris, bahkan lebih keras daripada yang sebelumnya. Mungkin karena selain gitar miniaturnya difoto Jesse, ada pula bonus James di belakangnya LOL
Aduh rasanya kebahagiaan hari itu tidak habis-habis. Karena mention Twitter pun masuk di BB aku. Isinya ini :
wah ko beruntung sih bisa poto sama semuanya satu per satu... saya cuma satu kali jepret sama semua personelnya... Huhu... ENVY aaahh
BalasHapuskenapa ga minta foto bareng satu2 lewat Shawn? he'd say yes.
BalasHapusberuntuuuung bangeeeettt!
BalasHapusmakasih ya, iya rasanya ky mimpi. sampai skrg masih ga percaya keberuntunganku :p
BalasHapusi can't believe it! every Wednesday i always be Routine guest to visit your blog to see this article and still makes me wonder about Miracle that happaned to us and i feel so blessed with this special gift from God. so Far 2011 is my best year in my life! Subhanallah Alhamdullilah yah ini lebih dari sesuatu :)
BalasHapusGod! you should change your google name as Trias Valentine, now it doesn't match my story.
BalasHapusbut thank you, at least you increased visitor numbers lol